Pages

"Bagaimana Mengubah Modal Rp 350.000,- Menjadi Penghasilan Rutin Rp 75 Juta/Bulan dari Bisnis Sederhana di Internet?" Klik disini!

Senin, 07 Juli 2014

GAIRAH SEX TINA TALISHA YANG SEXY


Kesibukan Tina Talisa sangat menyita waktu sehingga praktis aku sendiri menjadi jarang bertemu, sudah sebulan aku tidak bertemu dengannya, terkadang kami sering melakukan phone seks di tengah malam. Aku begitu rindu dengan wanita ini dan selalu mengajakku bercinta ketika selesai melakukan kesibukannya. Kami selalu menjaga jarak ketika bertemu di kantornya, terkadang aku ke kantornya karena ada salah satu bagian stasiun tv itu menjadi klienku dalam urusan teknis jaringan, namun aku tidak bisa berbuat jahil, apalagi meremas pantat Tina Talisa, hanya saja Tina Talisa tahu kalo aku memandangnya penuh nafsu. Sudah sebulan aku tidak menyetubuhinya, aku pengin kembali mengulang bercinta dengan wanita ini. Nampaknya kini Tina Talisa bisa mengontrol nafsunya walau tidak akan pernah melepaskan aku. Namun selalu saja kami tak ada kesempatan sehingga membuatku mencari akal bagaimana bisa bercinta dengan wanita ini.

“Kau menyiksaku Mbak Tina .. “ bisikku ketika aku hendak pulang, saat banyak karyawan bersliweran, aku kemudian berjalan keluar gedung itu menuju parkiran mobil. Tina Talisa hanya memandangku dengan mata nanar dan serba salah. Aku pergi dari kantor itu dan tidak mengubris panggilan telepon darinya. Aku harus bisa membuatnya mengajak bercinta, sehingga aku menyusun siasat, entah bagaimana caranya. Aku mengakali dengan mengembosi ban mobilnya dua hari kemudian, kebetulan parkir mobil kami berjejer, sehingga siasatku akan berhasil. Aku menguntitnya ketika dirinya hendak pulang. Ketika sampai parkiran langsung mengeluh, aku sendiri pura pura tak melihatnya karena aku berjalan lewat belakang parkiran, keluar lewat pintu belakang. Ketika melihatku keluar dirinya langsung melunjak.
“Antar aku pulang ya .. mobilku bannya bocor “ rengeknya
“Nggak mau .. “ kataku cuek dengan masuk ke mobil, namun karena sikapnya manja, dia ikut masuk ke dalam mobil. Aku membiarkan saja dirinya duduk, suasana parkiran basement itu sepi, maka aku langsung saja memeluknya. Tina Talisa langsung menyambut pagutanku, kami berpagut dengan sangat mesra, bahkan tanganku nakal masuk ke dalam roknya dan mengelus elus vaginanya dari luar celana dalamnya. Tina Talisa mencegah tanganku namun tetap saja kami berpagutan dengan mesra pelan pelan. Kami menikmatan setiap detik pagutan kami.
“Hhhhssssss…. Haaaan .. hhhhsssssss… “ desis Tina Talisa di sela sela kami menarik bibir kami kemudian kami kembali berpagutan lagi.
“Sudah Han .. sudah .. “ tolak Tina Talisa dengan mendorong dadaku.
“Semalam saja ya Mbak .. sudah lama aku nggak bercinta dengan Mbak Tina “
“Nggak aaaaaaah .. suamiku bisa curiga ..”
Aku hanya melengos saja dan melajukan mobilku keluar kota Jakarta, di jalan kami tak banyak melakukan hal hal yang menjurus seks, kami lebih banyak diam saja, Tina Talisa memprotesku ketika aku tidak mengikuti keinginan dia menuju rumahnya justru malah aku larikan ke sebuah villa di pinggiran
“Baru jam 09 .. ntar nanti aku antar pulang “ kataku ditengah protes Tina Talisa. Tina Talisa akhirnya mengalah, namun kini malah terkesan menantang, menariknya roknya sehingga pahanya yang mulus terlihat. Sesampai di villa itu, aku langsung memasukan mobilku dan kuparkir di belakang villa. Kutarik tubuh Tina Talisa dan aku langsung menghujani dengan lumatan ganas. Tina Talisa membalas lumatanku tak kalah ganas, tangannya semakin nakal meremas batangku yang semakin ngaceng itu.
“Haaaaaaaan ..oooooooooooh ..aaaaaaaaaaaaaah ..hhhhhhsssssss “ dengus Tina Talisa ketika tidak tahan akan serbuan lumatanku. Kami sampai ngos ngosan berlumatan, bibir kami penuh dengan air liur. Kuajak Tina Talisa keluar mobil, sesampai di luar aku langsung mendorongnya ke body mobil dan tanganku menaikan roknya
“Mau apa kau, sayang .. kenapa nggak didalam saja “ rengek Tina Talisa
Aku tak menjawab dan justru malah kembali menyerbu bibir Tina Talisa dengan ganas, mau tak mau Tina Talisa meladeni lumatan demi lumatan, pahanya dibuka dengan lebih lebar sehingga tanganku masuk bisa mengelus elus vaginanya yang ditumbuhi rambut halus.
“Hssssssssss ..aaaaaaaaaaah .. Haaaaan … kamu pintar aaah “ lenguh Tina Talisa dengan menahan kepalaku. Tina Talisa langsung mendorong dan menarikku masuk ke dalam villa, kukeluarkan kunci villa itu, sesampai di dalam Tina Talisa langsung mendorongku ke sofa itu.
“Buka pakaianmu, sayang .. oke .. aku akan melayanimu .. “ kata Tina Talisa dengan tersenyum
“Nah gitu … dasar mau menang sendiri “ makiku dengan nakal membuka celana panjangku beserta celana dalamku sehingg batangku yang ngaceng itu membuat Tina Talisa tersenyum
Tina Talisa juga membuka pakaiannya satu persatu dengan tergesa gesa, sehingga dalam waktu singkat kami berdua sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Buah dadanya semakin besar di mataku, Tina Talisa langsung menindihku dan melakukan pagutan, sedang tanganku meremas pantatnya dengan gemas. Kusapu bibir Tina Talisa dengan bibir dan lidahku, kusedot bibir manis itu dan Tina Talisa sampai menahan kepalaku. Tangan Tina Talisa kini memegang batangku dielus elus dan dipegang pegang dengan penuh suka.
“Kocok dulu ya Haan .. kalo nggak dikocok kamu susah keluar “ ujar Tina Talisa dengan tersenyum
“Tapi aku mau keluar di dalam, sayang “ kataku dengan memandang ke buah dadanya yang ranum itu
“Nggak masalah … “ tukas Tina Talisa dengan cuwek.
Tina Talisa langsung mengulum batangku keluar masuk mulutnya, dengan sangat piawai Tina Talisa melakukan oral ke penisku, terasa aku menikmati oralnya dengan mengelus elus punggungnya, kemudian tanganku meremas pantatnya yang membulat itu. Dengan sangat piawai batangku berulang ulang dikulum, disedot sedot dengan sangat cepat. Tina Talisa rupanya juga tidak tahan ingin aku setubuhi
Batangku dipermainkan dengan lidahnya naik turun, bahkan telurku juga disapu dengan lidah milik Tina Talisa.
“Nikmat sekali Han kontolmu.. “ sahut Tina Talisa ditengah mengoral batangku dengan gemas. Tangannya mengocok batangku, sedang aku hanya bisa mengelitik di vaginanya yang membasah itu. Kami berdua semakin basah berkeringat karena lupa menghidupkan AC villa itu. Aku mendorong Tina Talisa agar rebah sehingga aku kini gantian bermain dengan vagina milik prsenter TV One ini, aku langsung menyapu vaginanya dengan lidahku, Tina Talisa langsung melenguk merasakan jilatanku yang hendak mengoyak liang vaginanya itu.
“Haaaaaaaaaaaan ……..aaaaaaah …hhhhhhsssssss “ lenguh Tina Talisa dengan meremas kepalaku berulang ulang ketika lidahku nakal mengoreknya.
“Jangan lama lama, sayang … aaaah uuuuuuuh “ tahan Tina Talisa ketika aku menyedot vaginanya itu. Tanganku juga semakin nakal meremas buah dadanya dengan keras membuat Tina Talisa menggelinjang tak karuan, kedua kakinya dibuka lebar agar aku bisa melakukan oral ke vaginanya dengan bebas. Kupermainkan buah dadanya di punting sebelah kiri, nafasnya semakin tak karuan, kuprmainkan klitorisnya membuat dirinya smapai megap megap dan memejamkan matanya dengan erat sekali merasakan lidahku memperlebar vaginanya.
“Sudah Haaan ..sudah, sayang .. sini gantian aku kocok kontolmu .. “ tahan Tina Talisa dengan mendorong dadaku ketika aku menaikan kepalaku. Aku langsung berdiri di hadapan Tina Talisa dan memberikan batangku untuk dikulum lagi, tanpa menunggu Tina Talisa langsung melakukan kuluman lagi, batangku kembali keluar masuk di mulut presenter cantik ini. Dengan piawai penisku semakin dikerjai, disedot
“Terus .. Mbak Tinaaaaa .. uuuuuuuuuuuuh “ lenguhku merasakan lidah dan gigi Tina Talisa mempermainkan batangku. Berkali kali dengan penuh nafsu Tina Talisa mengoral batangku. Terakhir dirinya memegang batangku dan dikocok kocok dengan cepat. Aku menjadi tidak tahan
“Jangan lama lama aaah .. “ sahutku dengan mencekal kepalanya.
“Oke deeh .. masukin segera ke tempekku “ ajak Tina Talisa dengan membuka pahanya, namun aku malah menarik tangannya agar berdiri, kuajak dirinya menuju ke pojokan ruang tamu itu, di situ ada meja kecil.
“Angkat kakimu di sini .. hadap kesana .. membelakangi aku “
“Fuuuuuuuuuh .. oke deeeh .. ini aku juga suka “ goda Tina Talisa dengan nakal padaku
Tina Talisa langsung membelakangi aku, membungkuk sedikit kakinya kemudian dinaikan, dari belakang itu aku langsung menusukan batangku dengan pelan pelan
“Pelan ya Han .. aaaaaaaaaaaah ..aduuuuh .sakit Haaaaaaaan “ lenguh Tina Talisa ketika batangku dengan pelan pelan menembus vaginanya. Tina Talisa semakin memperlebar pahanya, sehingga semakin memudahkan batangku untuk lebih tenggelam dalam lubangnya yang becek itu.
“Sudah lama nggak kupakai lubangmu Mbak “ kataku dengan menarik batangku kemudian kutusukan lagi membuat Tina Talisa menjerit kecil
“Aauuuuuuuuuuuuuuh “ jerit Tina Talisa yang kemudian tertawa sambil mengerling padaku, disampirkan rambutnya ke belakang, sedang tanganku mendekat serta meremas buah dadanya yang membusung itu. Batangku terus kutekan, setiap kutekan Tina Talisa selalu menjerit kecil.
“Haaaaaaan …….aaaaaaaaaah ..hhhhhhssssss. … duuuuh sakit aaaaaaaaaaah “ jerit Tina Talisa dengan nada nakal dan genit sekali. Pelan pelan batangku kini semakin tenggelam dan diremas luar biasa. Batangku dipilin pilin dan serasa disedot dari dalam. Tak lama kemudian dengan sekali hentakan kuat batangku mentok di vagina Tina Talisa.
“Yaaaaaaaaa .. sekarang sodok sodok yaaa .. pelan dulu “ ajak Tina Talisa dengan berpegangan pada korden itu.
Aku langsung melakukan sodokan dengan pelan
“Ooooooooh Haaaaaan ..aaaaaaaah enaaaak Han .. terus, sayang …uuuh “ kata Tina Talisa dengan menggigit bibirnya, aku pun juga merasakan nikmatnya menyetubuhi Tina Talisa ini. Batangku keluar masuk vaginanya dengan lancar, gesekan di vaginanya terasa sekali membuat batangku tidak tahan
“Cepatan Haaan .. aku nggak kuat aaaaaaah “ sahut Tina Talisa ditengah deru nafas ngos ngosannya.
Kupercepat sodokanku membuat Tina Talisa semakin tak karuan, korden samai sobek tertarik tangan Tina Talisa yang kuat menariknya. Batangku semakin mantap mengoyak liang vaginanya. Menit demi menit kami saling memacu, aku semakin tidak tahan saja
“Haaaaaaaan … mau sampai nich ..ayooo aaaaah teruuus .. hhhhhssss… “ lenguh Tina Talisa dengan mengerling padaku, aku langsung mempercepat sodokanku, beberapa hujaman dengan kuat dan keras membuatku tak tahan lagi, semakin kupercapat gerakan pantatku maju mundur.
Vagina Tina Talisa semakin menyempit pertanda akan orgasme. Aku menghujamkan bertubi tubi, kuremas buah dadanya dengan kuat, Tina Talisa menggigit bibirnya dengan kuat. Tubuhnya kemudian menegang mendaapatkan orgasmenya. Matanya terpejam erat, bibirnya digigit dengan kuat, sedang aku masih maju mundur menyodoki dari belakang
“Haaaaaaaaaaaaaan …….aaaaaaaah ……aaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erang Tina Talisa dengan kuat ketika mendapatkan orgasme, dari vaginanya langsung mengucur cairan panas, kuhujamkan batangku dalam dalam dan aku pun mendapatkan orgasme menyusul kemudian, Tina Talisa sampai menarik korden itu saking kuatnya, kemudian dirinya berkelonjotan, demikian pula denganku yang menyemprotkan spermaku ke rahim Tina Talisa.
“Creeeeeeeeeet .. creeeeeeeeeet .. creeeeeeeeeeeet “
Aku menjadi gelap dan terasa enteng sekali, tubuhku serasa ringan dan aku tertahan tubuh Tina Talisa yang membungkuk itu. Kami berdiam dengan nafas ngosan ngosan. Kami berdua sudah basah keringat. Tak lama kemudian Tina Talisa membuka matanya dan tangannya mendorongku agar menarik batangku. Aku membuka mataku dan kutarik batangku yang penuh dengan lendir, dengan lemas Tina Talisa berpegangan pada korden kemudian berbalik, matanya berbinar melihat batangku penuh dengan sperma.
“Trims Han .. “ kata Tina Talisa dengan menarik tanganku menuju ke sofa, kami berdua duduk bersebelahan menata tubuh kami.
“Oke deeeh “ sahutku
“Aneh yaaa .. aku nolak nolak .. tapi aaah .. bingung aku “ kata Tina Talisa dengan gemas
“Salahmu sendiri “ sahutku cuek
“Oke deeeh .. oke .. malam ini akan menjadi milik kita berdua .. malam ini kita suami istri sayang .. berikan aku kepuasan lagi yaaa .. yuuk kita mandi dulu .. setelah itu kita ke kamar, memadu kasih penuh birahi “ kata Tina Talisa dengan menggodaku genit sekali, matanya dikedipkan untuk memancing birahiku kembali. Tina Talisa mendahuluiku dengan berdiri lalu menarik tanganku menuju ke kamar mandi

ini cuma cerita khayalan lho hehehehe

Susah ereksi dan ukuran penis anda tidak memuaskan? disini solusinya.. follow twitter @UpgradePenis -> https://twitter.com/UpgradePenis atau download ebooknya disini

Labels